Jumat, 25 Desember 2009

TIDAK ADA PAHALA DALAM MEMBACA AL QUR'AN

Beberapa fungsi Al Qur'an buat manusia, di antaranya adalah sebagai petunjuk (Qs. 2 ayat 185), penerangan (QS. 3 ayat 138), falsafah (QS. 45 ayat 20), obat (QS. 17 ayat 82), dan lain-lain. Adakah manfaat semua itu bila hanya sekedar dibaca, dilihat, dihafal, tanpa dipraktekkan?
Sebagai contoh Al Qur'an sebagai petunjuk, misalkan kita akan menuju ke suatu tempat yang petunjuk route atau denahnya sudah ada di tangan kita, kemudian petunjuk route dan denah itu kita baca sekencang-kencangnya, kita lagukan dengan suara yang merdu, kemudian kita hafalkan tanpa kita praktekkan atau kita tidak berangkat ke tempat itu, manfaat apakah yang kita dapatkan dari petunjuk route atau denah itu? Apakah kita akan sampai ke tempat tujuan kita bila hanya berbuat seperti itu?
Sebagai contoh Al Qur'an sebagai obat, misalkan kepala kita pusing lalu di tangan kita ada sebuah obat, lalu obat itu kita baca nama dan cara pemakaiannya sekencang-kencangnya, kita lagukan dengan suara yang merdu, kemudian kita hafalkan tanpa kita praktekkan atau kita minum, manfaat apa yang kita dapatkan dari obat tersebut? Apakah kita akan sembuh dengan cara seperti itu?

Manfaat, balasan, dan pahala bukan di dapat dari membacanya apalagi katanya dihitung perhuruf, melainkan dari pelaksanaannya. Bagaimana petunjuk itu kita laksanakan atau bagaimana obat itu kita minum, barulah kita akan mendapatkan manfaatnya.
Masih ingatkah dengan surat 107 ayat 1-7? Bagaimana di ayat itu Allah mengatakan orang yang shalat menjadi sia-sia shalatnya bahkan disebut sebagai pendusta agama hanya karena mereka membiarkan anak yatim terlantar dan tidak membicarakan untuk memberikan makan orang miskin?
Bukan dengan membaca Al Qur'an (hablum minallah) mendapatkan pahala, tetapi pelaksanaan kebaikannya dalam kehidupan di tengah-tengah manusia (hablum minannaas) dan bukan dengan shalat (hablum minallah) kita mendapatkan pahala, melainkan prakteknya dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat (hablum minannaas).
Ingin mendapatkan pahala bukan dari menghitung huruf-huruf Al Qur'an yang kita baca, tetapi memperbanyak amal shaleh. Contohnya:



* Iman dan amal shaleh mendapatkan pahala (QS. 2 ayat 62),
* Menginfakkan harta dengan ikhlas (QS. 2 ayat 262),
* Menginfakkan harta sembunyi atau terang-terangan (QS. 2 ayat 274),
* Memberikan zakat (QS. 2 ayat 277),
* Bagi seorang ustadz/da'i harus rendah hati dan tidak menjual ayat-ayat Allah dengan dunia (QS. 3 ayat 199),
* Sabar dalam berbuat kebaikan serta tidak mengharap suatu yang tidak abadi di dunia (harta) (QS. 16 ayat 96),
* laki-laki atau perempuan yang beramal shaleh dengan dasar iman (QS. 16 ayat 97), dan lain-lain


Jadi jangan berharap Allah akan memberikan pahala hanya sekedar surat-suratnya dibaca tanpa memberikan respon perbaikan diri untuk membuktikan cinta yang sesungguhnya dengan cara beramal shaleh.

Pujian itu kepunyaan Allah!




Print halaman ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Salam.
Agama adalah masalah pribadi dengan Tuhan. Suka atau tidak suka, kebenaran tetap adalah kebenaran. Mau percaya atau tidak, kebenaran tetap adalah kebenaran. Carilah yang terbaik, setelah itu berserahdirilah kepada Tuhan. Tidak ada Tuhan kecuali ALLAH. Berkomentarlah dengan baik. Berikanlah dalil Al Qur'an atau hadits atau dengan ilmiah. Bukan dengan hawa nafsu atau kata-kata yang tidak layak. Maaf.. komentar dengan kata-kata yang tidak layak, tidak akan ditampilkan!