Artinya: Dengan Isme Allah Ar Rahman yang Maha Penyayang Banyak terjemahan hanya mengartikan bismillah (بسم الله) “dengan menyebut nama Allah“ atau ada juga yang mengartikan “Dengan nama Allah” Di dalam Al Quran terdapat 15 pola kata dari kata “ism” (اسم) yaitu: اسم, بسم, اسمه, اسماء, اسمائه, اسمائهم, سمَّاكم, سمّيتموها, سمّيتها, ليسمّون, سمّوهم, تسمّى, تسمية, مسمّى, سميّا Ism (اسم) itu artinya nama, isme, sistem. Apabila kita mengartikan isma dengan arti umum yaitu nama, maka maknanya menjadi sempit dan tidak memberikan pengertian luas atas tujuan disebutkan kata itu. Contohnya penyebutan kata isma pada kisah Nabi Adam. Dan Dia mengajarkan Adam isme-isme segalanya, kemudian menghadapkan semua itu kepada para malaikat, lalu Dia berkata: "Beritakanlah kepada-Ku isme-isme itu semua jika kamu adalah orang-orang yang benar?" Mereka berkata: "Maha Kuasa Engkau, tidak ada ilmu bagi kami melainkan apa yang Engkau telah ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkau-lah Maha mengetahui lagi Maha Menghukum. Dia berkata: "Hai Adam, beritakanlah kepada mereka isme-isme itu semua". Maka tatkala dia memberitakan kepada mereka isme-isme semua itu, Dia berkata: "Bukankah Aku telah mengatakan kepadamu, sesungguhnya Aku mengetahui keghaiban langit dan bumi dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan?" QS. 2 ayat 31-33 Adam yang akan dijadikan khalifah (pengganti) dibekali oleh Allah dengan ilmu pengetahuan. Isme yang diajarkan kepada Adam bukanlah nama-nama benda melainkan system. Allah mengajarkan Adam segala system yang dibutuhkan untuk mengelola bumi. Itulah mengapa malaikat tidak pernah tahu akan hal itu dan tidak pernah diajarkan oleh Allah, karena mereka (para malaikat) memang tidak membutuhkannya. Tugas mereka hanyalah bertasbih dan mensucikan diri mereka di sisi Allah bukan sebagai pengolah bumi. Mereka tidak pernah mendurhakai Allah dan selalu memperbuat apa yang Allah perintahkan QS. 66 ayat 6, 16 ayat 50. Adapun nama-nama tentang benda yang nanti Adam hadapi adalah Adam yang membuat sendiri nama-nama itu. Karena itulah nama-nama benda di bumi ini berbeda-beda sesuai dengan suku bangsa dan daerah. Kalau memang arti dari isma-isma itu hanya sekedar sebuah nama, berapa banyak benda di langit dan di bumi ini? Dalam enam masa Allah menciptakan semuanya. Coba fikirkan, berapa lama Allah harus mengajarkan Adam sebagai seorang manusia yang sifatnya pelupa (QS. 20 ayat 116)? Allah hanya mengajarkan kepada Adam garis besarnya saja atau system yang berhubungan dengan alam selebihnya dikembalikan kepada Adam sebagai manusia yang dalam satu istilah terkenal dalam ilmu filsafat manusia yaitu “hewan yang berfikir”. Itulah mengapa Al Qur’an hanya dijelaskan garis besarnya saja. Bukan karena Al Qur’an tidak sempurna atau tidak mampu menjelaskan, melainkan Allah memberikan kesempatan kepada manusia untuk memikirkan cara dia melaksanakan apa yang Allah perintahkan sesuai dengan kesanggupannya dan dengan tuntunan Al Qur’an tentunya. Karena itulah Al Qur’an disebut sebagai ism allah (اسم الله) atau Isme Allah atau system Allah. Isme atau system Allah (Al Qur’an) adalah Maha Sempurna: Maha Sempurna isme Rabb engkau yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. QS. 55 ayat 78 Al Quran adalah kebenaran yang pasti yang membuat orang-orang kafir menyesal berhadapan dengannya. Kita diperintahkan bergerak atau menggerakkan isme itu di dalam kehidupan kita setiap saat dengan kesungguhan kita (tekun) dalam rangka hablumminallah dan hablumminannaas. Suatu keberuntungan jika kita mampu membersihkan diri kita dengan mengingat isme-ismeNya. Membaca Al Qur’an adalah mempelajari isme atau system nya. Di antara ismenya yang harus dipikirkan adalah bagaimana Allah itu Maha Kuasa dengan ajaibnya menciptakan sesuatu di antaranya adalah penciptaan manusia dari segumpal darah, api yang dinyalakan dari kayu. Bukan itu saja, ciptaannya seperti nyamuk (QS. 2 ayat 26), lalat (QS. 22 ayat 73), laba-labapun (QS. 29 ayat 41) dijadikan tamsil buat kehidupan manusia. Kami menjadikannya tadzkirah (peringatan) dan sesuatu yang berguna bagi orang yang menetap. Maka gerakkan isme Rabb engkau Yang Maha Besar QS. 56 ayat 73-74 Sesungguhnya ini benar-benar suatu kebenaran yang yakin (pasti), maka gerakkan isme Rabb engkau Yang Maha Besar QS. 56 ayat 95-96 Dan sesungguhnya Al Qur’an benar-benar penyesalan atas orang-orang yang kafir, dan sesungguhnya Al Qur’an itu benar-benar kebenaran yang yakin (pasti), maka gerakkan isme Rabb engkau Yang Maha Besar QS. 69 ayat 50-52 Dang ingatlah isme Rabb engkau, dan tekunlah kepadanya dengan setekun-tekunnya. QS, 73 ayat 8 Dan ingatlah isme Rabb engkau pagi dan petang QS. 76 ayat 25 Gerakkan isme Rabb engkau Yang Maha Tinggi QS. 87 ayat 1 Sungguh beruntung orang-orang yang mensucikan diri dan dia mengingat isme Rabbnya lalu shalat QS. 87 ayat 14-15 Bacalah dengan isme Rabb engkau yang telah menciptakan. QS. 96 ayat 1 “SEBUTLAH NAMA ALLAH” ARTI YANG SESUNGGUHNYA ADALAH: INGATLAH/PELAJARILAH ISME ATAU SISTEM ALLAH Sebagai satu kecintaan kita, Allah bukanlah berhala-berhala zaman jahiliyah yang tuli, buta, dan tidak mampu berbuat apa-apa, yang untuk menyembahnya harus diteriak-teriakan sekeras-kerasnya di hadapan mereka. Allah itu Maha mendengar, Maha Melihat, dan Maha Kuasa. Tanpa bersuarapun, Dia mengetahui apa yang kita ucapkan walaupun belum diucapkan. Pernahkan kita berteriak-teriak setiap saat memanggil orang yang kita cintai, saat melamun sedang memikirkan dirinya? Sesekali bisa saja kita sebut namanya, saat kita menarik nafas panjang saat sedang rindu, sedih, gembira. Tapi tidak berteriak-teriak kan? Hanya cukup dengan suara yang halus itupun hanya sesekali tidak berkali-kali apalagi ditentukan jumlahnya. Dzikr adalah ingatan dan berdzikir adalah mengingat atau mempunyai ingatan atau dalam arti lain mempelajari dan ada juga yang artinya menyebut. Ketentuan berdzikr itu adalah melakukannya di dalam diri kita: Dan berdzikrlah kepada Rabb-engkau di dalam diri engkau dengan merendahkan diri dan rasa takut; tidak mengeraskan perkataan di waktu pagi dan petang, dan janganlah engkau menjadi orang-orang yang lalai. QS. 7 ayat 205 Berdzikr kepada Allah sama seperti berdzikr kepada bapak-bapak kita. Adakah orang-orang yang berteriak-teriak berkali-kali dengan jumlah tertentu saat dia sedang mengingat (berdzikr) kepada orangtuanya? Maka apabila kamu telah menyelesaikan ibadahmu maka berdzikrlah kepada Allah seperti dzikrmu kepada bapak-bapakmu atau lebih sangat dzikrnya. Maka di antara manusia ada yang berkata: “Ya Rabb kami, berikanlah kami di dunia” dan tidak adalah baginya sama sekali di akhirat. QS. 2 ayat 200 Makan adalah salah satu kebutuhan manusia yang sangat vital. Orang yang hidup harus makan. Mengenai kebutuhan ini, Allah memberikan kebebasan manusia untuk makan dengan cara bagaimanapun dia makan. Jadi jangan bertanya: Bagaimana cara makan berdasarkan Al Qur’an, dengan sendokkah atau dengan tangankah? Hanya orang-orang yang tidak berakal yang bertanya seperti ini. Meskipun kita dibebaskan memilih cara makan yang baik sesuai dengan keinginan kita atau sesuai dengan etika, Allah tetap mengatur ismenya atau sistemnya pada makanan yang harus dimakan oleh kita. Contoh perintah dan larangannya yang berhubungan dengan ismeNya adalah: Maka makanlah apa yang diingat isme Allah atasnya jika kamu adalah orang-orang yang beriman dengan ayat-ayatNya. QS. 6 ayat 118 Dan janganlah kamu makan apa yang tidak diingat isme Allah atasnya. Dan sesungguhnya itu adalah benar-benar kefasikan. Dan sesungguhnya syetan-syetan itu benar-benar mewahyukan kepada wali-wali mereka supaya mereka membantahmu. Dan jika kamu mentaati mereka sesungguhnya kamu benar-benar orang yang musyrik. QS. 6 ayat 121 Dua ayat di atas dan juga ada beberapa ayat yang lain (QS. 6 ayat 119, 138, 22 ayat 36) kebanyakan diartikan dan ditafsirkan tentang penyembelihan. Apakah salah? Tidak. Penyembelihan itu adalah bagian dari isme atau system yang Allah telah ajarkan dan itu disebut dengan kata"اهلّ" Pesan dari ayat di atas itu adalah jika kamu beriman dengan ayat-ayat Allah, maka makanlah apa saja yang telah dijelaskan di dalam Al Quran sebagai isme Allah yaitu halal dan baik dan hati-hati terhadap syetan. Jika kamu tidak sesuai dengan isme itu, maka kamu melakukan kefasikan dan kamu termasuk orang-orang yang musyrik. Perhatikan ayat di bawah ini yang menjelaskan tentang isme atau system yang Allah ajarkan kepada kita di dalam Al Qur’an mengenai hal-hal yang berkenaan dengan makan. ISME ALLAH, AJARAN ALLAH, ATAU SYSTEM YANG ALLAH HARUSKAN KITA MENGINGAT ATAU MEMPELAJARINYA: 1. MAKAN YANG HALAL DAN BAIK dan JANGAN MENGIKUTI LANGKAH SYETAN Hai manusia, makanlah dari apa yang di bumi yang halal lagi baik dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang terang untukmu. QS. 2 ayat 168. 2. MAKAN DAN MINUM REZKI ALLAH dan JANGAN BERBUAT KERUSAKAN Dan (ingatlah) ketika Musa meminta minum untuk kaumnya, maka Kami berkata: “Pukullah batu itu dengan tongkat engkau!”. Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minum mereka. Makan dan minumlah rezki Allah dan janganlah kamu berkeliaran di bumi dengan berbuat kerusakan. QS. 2 ayat 60 3. MAKAN YANG BAIK dan BERSYUKUR Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara yang baik yang telahAllah rezkikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu mengabdi kepada-Nya. QS. 2 ayat 172 4. MAKAN YANG HALAL DAN BAIK dan BERTAQWALAH Dan hendaklah kamu makan apa yang Allah telah rezkikan kepadamu yang halal dan baik, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman dengan-Nya. QS. 5 ayat 88 5 MAKANLAH SAAT BERBUAH, BERIKANLAH ZAKATNYA SAAT PANEN, danJANGAN BERLEBIH-LEBIHAN Dan Dia yang telah menciptakan jannah-jannah yang ber'arsy dan tidak ber'arsy, dan pohon-pohon kurma, dan tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya dan zaitun, dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Makanlah buahnya ketika dia berbuah dan berikanlah haknya (zakat) pada hari memetik (hasil) nya dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. QS. 6 ayat 141 6. JANGAN BERLEBIHAN Hai anak-anak Adam, ambillah perhiasanmu di sisi tiap-tiap masjid, makan dan minumlah dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Diatidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. QS. 7 ayat 31 7. GEMBALAKAN TERNAK-TERNAKMU (BERUSAHALAH DI MUKA BUMI/BEKERJA) Makanlah dan gembalakanlah ternak-ternakmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat ayat-ayat bagi yang mempunyai akal. QS. 20 ayat 54 8. MAKAN YANG BAIK YANG ALLAH REZKIKAN dan JANGAN MELAMPAUI BATAS Makanlah yang baik-baik apa yang telah Kami rezkikan kepadamu dan janganlah kamu melampaui batas padanya, maka kemurkaan-Ku menimpa atasmu. Dan siapa yang kemurkaan-Ku menimpa atasnya, maka sesungguhnya lenyaplah ia. QS. 20 ayat 81 9. BERILAH MAKAN ORANG YANG SUSAH LAGI FAKIR Supaya mereka menyaksikan manfaat-manfaat untuk mereka dan mengingat isme Allah pada hari-hari yang diketahui (ditentukan) atas apa yang telah Allah rezkikan kepada mereka di antara binatang ternak berkaki empat. Maka makanlah daripadanya dan berilah makan orang-orang yang susah, yang fakir. QS. 22 ayat 28 10. BERILAH MAKAN ORANG YANG MENERIMA APA ADANYA DAN ORANG YANG MEMINTA Dan badan (hewan) itu Kami telah menjadikannya untukmu di antara syi’ar-syi’ar Allah, untukmu ada kebaikan padanya. Maka ingatlah isme Allah atasnya ketika (hewan itu) berbaris, maka apabila ia telah dirobohkan, maka makanlah daripadanya dan berilah makan orang yang qona’ah dan orang yang meminta. Seperti itulah Kami telah menundukkannya untuk kamu, agar kamu bersyukur. QS. 22 ayat 36 11. MAKAN YANG BAIK dan BERAMAL SALEH Hai rasul makanlah dari yang baik-baik dan beramallah yang saleh. Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang kamu amalkan. QS. 23 ayat 51 Tidak salah kita mengartikan isma itu nama. Tetapi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan kita agar hidup ini menjadi lebih baik, lebih teratur, lebih sesuai dengan aturan yang Allah buat di dalam Al Qur’an, isma itu adalah isme yang artinya system kepercayaan berdasarkan Al Qur’an. Di samping Al Qur’an ada juga system kepercayaan yang menjadi tandingannya yang membuat kita tergolong orang yang musyrik dan suka membantah kesempurnaan Al Qur’an apabila kita juga ikut mempercayainya atau berpegang teguh dengannya yaitu isme-isme yang dibuat oleh bapak-bapak / nenek moyang yang tidak ada dasarnya di dalam isme Allah (Al Qur’an) Dia (Hud) berkata: “Sesungguhnya telah jatuh atas kamu kekotoran dan murka dari Rabb-mu”. Apakah kamu hendak membantahku tentang isme-isme yang kamu membuatnya, kamu dan bapak-bapakmu yang Allah tidak turunkan keterangan tentangnya? Maka hendaklah kamu tunggu sesungguhnya aku bersamamu di antara orang-orang yang menunggu QS. 11 ayat 71 Kamu tidaklah mengabdi selain-Nya melainkan isme-isme yang kamu dan bapak-bapakmu membuatnya apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Sesungguhnya hukum itu kepunyaan Allah. Dia telah memerintahkan agar kamu tidak mengabdi kecuali kepada-Nya. Itulah din yang lurus dan akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. QS. 12 ayat 40 Tidaklah ia melainkan isme-isme yang kamu dan bapak-bapakmu membuatnya apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentangnya. Mereka tidaklah mengikuti melainkan prasangka dan apa yang diinginkan oleh hawa nafsu. Dan sesungguhnya benar-benar telah datang kepada mereka petunjuk dari Rabb mereka. QS. 53 ayat 23 Pembukaan pada postingan ini adalah: “Dengan Isme Allah Ar Rahman yang Maha Penyayang” Mengandung makna “Dengan isme atau system kepercayaan Allah (Al Qur’an), Allah mengajarkan Al Qur’an (Ar RahmanQS. 55 ayat 1) dan mengeluarkan manusia dari gelap kepada terang (Ar Rahiim QS. 57 ayat 9) Marilah kembali kepada Al Qur’an, untuk sama-sama mengingat dan menggerakkan isme Allah dan tinggalkanlah isme-isme selain daripadanya agar kita selamat dunia dan akhirat. Selamatlah atas orang yang mengikuti petunjuk QS. 20 ayat 46. Salam.بِسْم اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
INGATLAH/PELAJARILAH ISME ATAU SISTEM ALLAH SAAT KITA HENDAK MEMAKAN SESUATU
Print halaman ini
Rabu, 13 April 2011
ISMA BUKAN HANYA “NAMA” TETAPI “ISME” ATAU SISTEM KEPERCAYAAN
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Salam.
Agama adalah masalah pribadi dengan Tuhan. Suka atau tidak suka, kebenaran tetap adalah kebenaran. Mau percaya atau tidak, kebenaran tetap adalah kebenaran. Carilah yang terbaik, setelah itu berserahdirilah kepada Tuhan. Tidak ada Tuhan kecuali ALLAH. Berkomentarlah dengan baik. Berikanlah dalil Al Qur'an atau hadits atau dengan ilmiah. Bukan dengan hawa nafsu atau kata-kata yang tidak layak. Maaf.. komentar dengan kata-kata yang tidak layak, tidak akan ditampilkan!